Rabu, 10 September 2008

Menjemput Impian

Mimpi

Apakah Anda memiliki mimpi besar?

Tahukah Anda bahwa apa yang Anda alami sekarang merupakan hasil dari mimpi Anda pada masa lalu?

Tahukah Anda bahwa seseorang tidak akan dapat meraih sesuatu, lebih dari apa yang ia cita-citakan?

Orang yang tidak memiliki impian bagaikan perahu yang berlayar tanpa tujuan. Baginya hidup hanya sebuah rutinitas. Tidak berbeda hari ini, kemarin atau lusa. Waktu berjalan begitu saja. Setiap saat hanya diisi kegiatan untuk mempertahankan hidup atau sekedar menjalankan kewajiban. Entah sebagai suami, istri, anak, majikan atau pegawai.

Mengapa kita butuh sebuah impian?

Impian, cita-cita atau harapan adalah energi dahsyat yang akan mampu menghantarkan kita meraih semua yang diinginkan. Sungguh mengenaskan jika untuk bermimpi saja kita takut. Hal itu mencerminkan rendahnya rasa percaya diri.

Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut tidak berusaha mengubah dirinya sendiri.

Orang-orang yang terbelenggu rasa putus asa dan rendah diri akan selalu menyalahkan takdir. Padahal kita tahu, Tuhan bukan dalang. Kita sendiri yang bertanggung jawab terhadap masa depan kita.

Cara terbaik untuk “meramal” masa depan adalah dengan menciptakan masa depan itu sendiri. Punya mimpi besar, siapa takut?

Setiap manusia perlu tantangan dan harapan yang secara sadar ataupun tidak akan memberinya kekuatan untuk terus berkarya.

Tiada seorang pun yang bisa menghentikan kita untuk menggapai impian kecuali diri kita sendiri. Tentunya dengan seizin Dzat Pencipta Semesta.

Takut memiliki impian indah, berawal dari rendahnya rasa percaya diri. Padahal Tuhan telah memberi kita 250 milyar sel otak. Sungguh luar biasa! Dan baru sepuluh persennya saja yang kita gunakan.

You are what you think

Anda adalah apa yang Anda pikirkan. Jika kita berpikir tidak bisa, saat itulah kita menghukum diri tidak bisa, sampai akhirnya membuat kita benar-benar tidak bisa.

Jika kita yakin seratus persen bisa, dengan seizin-Nya, tiada seorang pun di muka bumi ini yang dapat menghalangi kita meraih impian selain diri sendiri.

Sony Sugema

2 komentar:

widya mengatakan...

halo smaga madiun apa kabar? kangen juga dg kenangan masa sma waktu gedung di Agus Salim & Suhud Nosingo. Sy angkatan 95, kelas 1F, 2A-1-2, 3A-1-2. Guru favorit..Pak Taridjo donk....wali kelas sih...halo pak gimana kabarnya skrg, msh suka mbanyol ?...guru-2 lain yg berkesan, bu Tri, bu Ratna (msh cantik bu?), bu yeni, duhhh...sapa lagi ya...itu aja yg inget:)) mata udah kabur pengen bobok deh....ok deh...gud luck buat sma-ku tercinta

ilhamworld mengatakan...

halo juga, pak taridjo masih gud-gud aja. Bu Tri, Bu Ratna, Bu Yeni masih cantik juga ("sebenarnya sulit untuk mengatakan")

ini blog saya,
Ilham's blog

Thx